Setiap kejadian pasti ada hikmah dan pelajaran berharga, setiap kegagalan juga memang betul adalah keberhasilan yang tertunda.
Bagi yang udah lama ikutin blog saya pasti tau saya bulan Agustus lalu baru nikah dan emang ada rencana untuk pindah ke Inggris ikut suami. Salahnya, urusan visa itu gak terlalu jadi perhatian nomor 1 kami pas mempersiapkan, begitu juga untuk pengalaman orang Indonesia yang pernah apply spouse visa untuk Inggris. Asli dikit dan jarang banget. Sempet ke tour agency nanya minta tolong buatin, eh langsung di tolak karena mereka gak ngerti Tier 2 itu apa (bahkan kayaknya baru pertama kali denger pas saya tanya). Gak hanya itu, sampe nelfon British Embassy, British Council yang semua hasilnya nihil, nol besar.
Akhirnya saya memberanikan diri buat apply dengan persiapan apa adanya plus percaya diri kalo dokumen-dokumen yang di submit udah pasti lolos, karena pengalaman buat visa UK yang jadinya cepet banget. Udah yakin juga bakal jadi maksimal 2 minggu
Sempet bolak-balik ke VFS kuningan untuk ngecek status visa tapi tetep juga belum keluar dan saya gak dapet email. Gak hanya itu, saya juga udah hubungin UKVI langsung dengan membayar e-mail (yup untuk tau kondisi visa, bisa langsung tanya tapi dengan membayar) dan balasannya pun sangat general
Taunya sampe nunggu 5 weeks gagal pemirsa :”( dengan harga yang cukup mahal untuk visa application + Health Insurance Charge, jadi ngerasa makin kesel karena rugi banget. And guess what? Mereka nolak visa saya karena menganggap hubungan kami tidak terbukti kuat sebelum dan setelah menikah. Ternyata buku nikah saja yang which is di Indonesia udah bukti paling authentic malah kurang memuaskan. Instead, bukti tenancy agreement dengan nama berdua, joint account di bank, nama di bill justru lebih menjanjikan. Yaduuu beda budaya beda pula cara mereka ngeliat hubungan seseorang ya. Turns out setelah baca di berbagai forum dan blog banyak yang bilang orang Indonesia pada bandel dengan membuat fake marriage book dan sengaja dapetin spouse visa untuk kerja di UK. Haduh.. yang gini-gini nih yang nyusahin yang beneran apply dengan genuine. Jadi memang kesalahan saya hanya terletak dari kurangnya supporting document sebagai evidence hubungan saya dengan abang telah berjalan lama dan akan tetap begitu sampai seterusnya.
Anyway, saya akan kasih info dokumen apa ajasih yang di butuhkan untuk pembuatan spouse visa. Ini ternyata gak hanya applicable untuk persiapan supporting dokumen Tier 2 visa aja ya, tapi bisa juga untuk Tier 4 dependent atau Fiance visa.
Annual income untuk seorang Tier 2 yang ingin membawa dependentnya bahkan sudah naik menjadi minimal £18,600 (tanpa anak). Jadi bisa dibayangkan berapa banyak applicants yang otomatis tidak dapat membawa spousenya ke UK karena masalah gaji pertahun. Ini memang katanya salah satu cara pemerintah untuk menggerus laju imigran.
Harga visa application: USD 792 + Health Insurance Charge: USD 675 + Priority service: £184 = Rp 24,000,000 (Untuk lebih jelasnya bisa langsung ke website resmi, http://www.gov.uk)
Dokumen yang di butuhkan:
- Fotocopy BRP suami
- Fotocopy passport suami
- COS company suami
- Statement letter dari company yang menyatakan company akan membantu apabila kekurangan dana karena adanya dependent
- Bank References
- Bills rumah (if any)
- Kontrak tempat tinggal di UK (if any)
- Payslip suami
- Seluruh foto saya dan suami sejak pacaran, nikah, sampai setelah menikah
- Chat log di social media dan instant messaging, sebisa mungkin yang ada tanggalnya
- Wedding invitation
- Bukti upload foto-foto bersama suami di sosial media berikut tanggal yang tertera (mungkin ini gak usah ya tapi kebanyakan evidence lebih baik kan ketimbang kurang)
- Cerita mengenai hubungan saya dan suami in english dari saat pacaran sampai menikah. Seperti kapan ketemunya, momen apa yang berharga, menikah dimana, siapa aja yang dateng dsb. Di pembukaan saya menulis permintaan maaf kepada UKVI karena kekurangan supporting document yang dibutuhkan. Saya membubuhkan tanda tangan saya diatas materai 6000
- Surat yang dibuat oleh suami mengenai hubungan kami dan juga tanda tangannya
- Surat referensi dari masing-masing orang tua dan teman yang mengetahui hubungan saya dan suami, di tanda tangan dan sertakan FC passport mereka.
- TB screening
- Sertifikat ijazah S1 dan S2 saya dan suami
- Akte kelahiran
- Surat deposit di Bank yang menyatakan nama saya dan suami
- Sertifikat rumah (if any)
- Sertifikat mobil (if any)
- BRP saya dulu ketika menjadi student di UK
Milih kategori ini yang bikin saya pusing dan kelimpungan, karena kalau salah pilih juga akan berpengaruh kepada aplikasi yang bisa jadi tertolak. Saya pernah baca di salah satu blog yang dimana visanya di tolak hanya karena salah kategori. Sebel gak sih?
Setelah submit visa, pokoknya cuma bisa sabar dan berdoa. Gak ada yang tau visa itu kondisinya bagaimana kecuali entry clearance border dan Tuhan.
Akhirnya setelah menunggu sekitar 8 working days (menggunakan jasa priority) visa saya keluar dengan selamat dan mendapat 2 tahun izin tinggal di UK sebelum perpanjang berikutnya 🙂 Sudah gak terhitung berapa kali saya menyambangi VFS yang ada di Kuningan karena urusan visa ini.
Tips untuk yang akan apply, persiapkan dokumen dan supporting dokumen secermat dan teliti mungkin karena harga untuk apply visa sangat mahal dan pastinya gak mau kan kalau mengurus visa sampai dua kali. Belum lagi track record yang bisa jadi kurang baik di file imigrasi karena pernah tertolak visanya. Jadi sebisa mungkin hati-hati dan jangan sampai melakukan kesalahan seperti yang saya lakukan ya 🙂
**Terimakasih untuk Dixie yang sudah memberikan tips dan arahan saat pembuatan visa. Check out her awesome blog! Dixie juga tinggal di UK loh dan kalian bisa lihat foto-foto cantik yang diambil Dixie selama di UK
Leave a Reply