Dulu saya mikir, kenapa ya kok gak pernah ketemu sama seseorang yang “pas”, dari segala aspek yang saya cari dari seorang laki-laki. Selalunya semua terbentur oleh ketidak cocokan pasangan dengan berbagai macam faktor, salah satunya oleh orang tua.
Sampai akhirnya saya berjanji setelah mengakhiri hubungan yang lalu dengan penuh drama, kalau yang selanjutnya ini (insha Allah) jadi yang terakhir dalam kehidupan saya.
Saya dulu gak percaya sama yang namanya jodoh. Mungkin pesimis karena pada saat itu masih juga ketemunya sama orang yang salah. Tapi satu hal yang saya baru sadari sekarang,
Bertemu yang salah adalah untuk bertemu dengan yang benar
hah apa nih maksudnya Ai?
Iyaa jadi kita itu memang disengajakan oleh Tuhan untuk terus bertemu dengan orang-orang yang salah sebagai pemberi pelajaran, pengalaman dan rasa syukur yang nantinya akan terasa saat kita bertemu dengan yang tepat. Bertemu dengang orang yang tepat pun memang sudah di atur sama Tuhan loh. Saya pernah nonton salah satu acaranya Mario Teguh dan beliau mengatakan kalau kita harus memperbaiki diri dan memantaskan diri agar dipertemukan dengan jodoh yang telah di siapkan oleh Tuhan. Saat itulah saya baru sadar, “Ai lo gak akan ketemu sama orang yang tepat disaat lo pun belum menjadi orang yang tepat buat dia. Lo masih jadi diri lo yang asal-asalan” .
Persis dengan bagaimana saya dengan Abang bertemu. Semua berdasarkan ketidak sengajaan dan gak ada sama sekali niatan dari kami berdua untuk ketemu karena udah ada rasa suka. Sama sekali gak ada. Tapi itu yang bikin semua jadi berkesan.
Uniknya lagi, saya dengan Abang memang sudah berdekatan di lingkungan yang sama sejak SMA sampai Kuliah. SMA karena saya datang ke acara sekolahnya untuk lomba Choir dan dia adalah salah satu panitia, sementara Kuliah adalah ketika kami sebenernya belajar di kampus yang sama tapi gak saling kenal. Padahal temen-temen kita kurang lebih sama, tapi memang lagi-lagi belum waktunya. Sama sekali saya gak pernah liat dia seliweran di kampus atau acara Indonesia di kampus. Hanya beberapa kali saya denger nama dia di sebut karena beberapa temen saya menyarankan untuk ketemu dia nanti kalo udah di UK. Kami dekat tapi jauhhh banget.
Hingga akhirnya kami berdua bertemu di London beberapa waktu yang lalu, dengan Alhamdulillah kelancaran yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Ternyata Tuhan berkata saat itulah kami sudah siap untuk di pertemukan, siap untuk bersama, dan semoga siap untuk kedepannya.
Ya, waktunya sudah tepat. Bismillah
Leave a Reply